Jumat, 25 November 2011

Unsur-Unsur Pendidikan


UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
MURDIKA HUD

Abstrak:Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap dubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
Barangkat dari defenisi diatas maka dapat difahami bahwa secara formal system pendidikan Indonesia diarahkan pada trcapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat. Namun demikian, sesungguhnya sistempendidikan Indonesia tengah berjalan diatas rell kehidupan ‘sekulerisme’ yaitu suatu pandangan hidup yang memisahkan peranan agama dalam pengaturan urusan-urusan kehidupan secara menyeluruh, termasuk dalam penyelenggaraan system pendidikan. Meskipun pemerintah dalam hal ini berupaya mengaburkan realitas yang ada sebagaimana terungkap dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan “ pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat tanah air”. tujuan penulisan artikel ini  untuk lebih memahami pengertian dari pendidikan dan unsur-unsur pendidikan. metode yang digunakan dalam artikel ini adalah diambil dari berbagai sumber yaitu dari internet, kamus besar bahasa Indonesia dan buku pengantar pendidikan. Hasil yang didapat yaitu berdasarkan pasal diatas  bahwa pendidikan sangat berarti dan sangat bermakna dalam kehidupan demi membentuk karakter diri, dan bertujuan untuk membentuk manusia yang beriman dan bartaqwa kepada tuhan yang maha esa.  
Kata kunci: unsur-unsur, pendidikan

A. Pendahuluan
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih moderan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut bahasa Yunani : pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah berbagai  macam sumber. Diantaranya adalah referensi dari internet, buku, kemudian ditambah buku kamus bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber arti dari kata-kata ilmiah yang terdapat pada artikel ini,
C. Pembahasan
A. Pengertian pendidikan
1.     Batasan tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a.     Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b.     Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses   pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c.     Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d.     Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e.     Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2.     Tujuan dan proses Pendidikan
a.     Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
bProses pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

3.     Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)                   
 Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a.       Rasional
b.      Alasan keadilan
c.       Alasan ekonomi
d.      Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja,  dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek
e.       Alasan perkembangan iptek
f.        Alasan sifat pekerjaan  
4.     Kemandirian dalam belajar
a.     Arti dan perinsip yang melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.


b.     ­Alasan yang menopang
§         Conny Semiawan, dan kawan-kawan mengemukakan alasan sebagai berikut:  Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
§         Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
§         Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.
§         Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B.    Unsur-unsur pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.      Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1.     Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.





Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a.       Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b.      Individu yang sedang berkembang.
c.       Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.      Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.  
2.     Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
Pendidik memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena peran meeka yang sangat penting itu keberadaan pendidik bahkan tak tergantikan oleh siapapun atau apapun sekalipun dengan tekhnologi canggih.alat dan media pendidkan , sarana prasarana, multamrdia dan tekhnologi hanyalah media atau alat yang hanya digunakan teacher’s companion (sahabat-mitra guru).
Pendidik memiliki peran yang amat penting, terutama sebagai agen of change melalui proses pembelajaran. Oleh kareana itu , dengan adanya sertifikasi diharapkan pendidik agar  dapat lebih berperan aktif, efektif dan professional. Hal tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan, ketika guru tidak memiliki beberapa persyaratan antara lain:
a.teaching skills.
Pendidik yang professional dapat dari keterampilan mengajar ( teaching skills ) yang mereka miliki. Keterampilan mengajar yang dimiliki oendidik dapat dilihat dari indicator antara lain:   
1.      pendidik sebagai pembimbing yang mampu meumbuhkan self learning pada diri siswa.
2.      Memiliki interaksi yang tinggi dengan seluruh pesrta didik di kelas.
3.      Memberikan contoh, pekerjaan yang menantang (challenging work) dengan tujuan yang jelas (clear objectives).
4.      Mangembangkan pembelajaran berbasis kegiatan dan tujuan.
5.      Pengelolan waktu yang baik.
6.      Memberikan motivasi dan membentuk karakter diri pada siswa.

b. knowledgeable.
Pendidik harus memiliki pengetahuan dan menguasai materi yang diampu secara memadai, karena pengetahuan merupakan factor utama dalam membentuk profesionalisme seseorang.
c. professional attitude.
Sikap sangat pengaruh terhadap profesionalisme seorang pendidik. Sikap tersebut antara lain: (1) independence yaitu mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain. (2) continuous self-improvement.
d.learning equipment/ media
Pendidik dituntut mampu memilih, menciptakan dan bahkan menggunakan media pembelajaran.
e.technologi.
Pendidik diharapkan mampu memanfaatkan TIK, karena TIK dalam pendidikan memiliki peran sangatpenting, karena dapat membuat pembelajaran lebih bervariasi.
f. curriculum.
Pendidik harus menguasai dan mampu mengembangkan kurikulum yang responsive, yang mampu menjawab tantangan tan kebutuhan masyarakat.
3.     Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi ea rah balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4.     Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a.     Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.

b.     Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
D.PENDAPAT PENULIS
Pendidikan merupakan sebuah cara yang memberikan jalan kepada setiap insan, baik itu pendidikan formal, nonformal bahkan pendidikan di informal.
Pendidikan informal merupakan pendidikan dimana hubungan peserta didik dengan pendidik adalah anak dan orang tua. Atupun pada pendidikan dari kakak terhadap adiknya. Pendidikan ini merupakan dasar atau basic dari peserta didik  untuk mengembangkan karakternya pada pendidikan yang selanjutnya.
Pendidikan formal dan non formal merupakan pendidikan yang saling berkaitan, sebab dilihat dari pandangan terhadap nilai-nilainya sling berhubungan antara satu dengan yang lain. Misalkan ajaran tantang keagamaan, pendidikan formal mengajarkan kita barbagai macam teori dan berakhlak baik. Sementara penidikan nonformal juga mengajarkan demikian.










E.PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu usaha yng direncanakan untuk mengembangkan diri. Pendidikan terbagi menjadi 3 macam yaitu:
1.      Pendidikan formal: Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dilakukan oleh anggota masyarakat pada suatu tempat ynag didirikan oleh pemerintah daerah dan pemerintah negara. yaitu, sekolah dasar,menengah dan perguruan tinggi.
2.      Pendidikan non formal: Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dalam suatu himpunan atau barlaku pada semua masyarakat itu sendiri. yaitu, osganisasi,budaya, agama dsb.
3.      Pendidikan informal: Pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilakukan oleh anggota keluarga dalam suatu rumah tangga.
B.SARAN
Tiada manusia yang penuh dengan kesempurnaan dan tiada pula manusia yang penuh dengan kekhilafan. Kekurangan dan kelebihan dalam artikel ini bukanlah sebuah kesempurnaan penulis. kritik dan tambahan mohon diberikan jika kata-kata yang ada dalam artikel ini kurang lengkap.









F.DAFTAR RUJUKAN
 Tamalene ,2011. unsur-unsur  pendidikan FKIP Kimia UNKHAIR ( tidak dipublikasikan)
.4shared, 2011. unsur-unsur pendidikan. http//www.pengertian dan unsur –unsur pendidikan com (online). diakses tgl 30 september 2011.pukul 19.00.      
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar